Dok. Puji Setyowati anggota DPRD Kaltim/jejakdm.com.
JEJAKDM.COM, SAMARINDA- Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) Puji Setyowati, menyoroti angka kemiskinan di Kaltim. Pasalnya, hilirisasi menjadi fokus utama masyarakat lokal untuk meningkatkan mutu kualitas produk, sekaligus menekan angka kemiskinan dengan penyediaan lapangan pekerjaan yang tersedia.
Persentase masyarakat yang masuk dalam kategori miskin di Kaltim terhitung masih di bawah rata-rata nasional. Yang mana, Kaltim menerima besaran presentase angka kemiskinan 6,11 persen.
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kaltim Puji Setyowati membeberkan, tingkat kemiskinan di Kaltim tahun 2022 pernag mengalami penurunan sekitar 0,6 persen. Namun sayang, pada tahun 2023 dikategorikan naik kembali.
“Indikatornya banyak ya, apakah karena adanya PHK (pemutusan hubungan kerja) baru, ataukah memang kurangnya lapangan pekerjaan yang disediakan, ataukah ada inflasi harga melambung tinggi sehingga daya beli masyarakat tidak mampu lagi,” ungkapnya Puji, Jumat(17/11/2023).
Legislator Kaltim itu menjelaskan, menanggapi persoalan kemiskinan tidak bisa dibicarakan dari satu sudut pandang saja. Menurutnya, peningkatan lapangan pekerjaan yang luas, merupakan salah satu upaya yang perlu diperhatikan dan dioptimalkan
“Kita mendorong kepada pemerintah untuk menggarap hilirisasi,” urainya.
Politisi Fraksi Demokrat menuturkan, Kaltim memiliki sumber daya alam yang banyak. Ada pisang, singkong, ubi, dan lainnya yang memiliki kualitas. Namun sayang, ketika pasca panen, hasil budidaya tersebut dikirimkan kepada pulau lain untuk diolah. Alhasil, Kaltim hanya manerima olahan produk luar. Yang mana, Kaltim belum memiliki kuasa sepenuhnya untuk menciptakan produknya sendiri
“Saat masih bahan baku dibeli mereka di Kaltim 50 ribu rupiah, tapi setelah diolah harganya jadi 5 juta rupiah,” ucapnya Puji.
Legislator daerah pilihan Samarinda itu menguraikan, program hilirisasi mesti terbangun. Karena, akan percuma jika Kaltim punya sumber daya, tapi tidak memiliki aktifitas gerak yang luwes untuk mengelola hasil budidayanya. Pun juga, itu akan mendukung membuka lapangan pekerjaan, sehingga dapat menekan angka kemiskinan.
“Kalau pemerintah berkomitmen mengurangi tingkat kemiskinan di wilayah yang kaya raya akan sumber daya alam ini, harus konsekuen hilirisasi diciptakan untuk lapangan pekerjaan dengan mendirikan pabrik pengolahan,” imbuhnya.
Puji pun berharap, agar APBD yang ada, dapat dimanfaatkan secara maksimal guna upaya pemeliharaan infrastruktur di Kaltim. Ia berpendapat, selain lapangan pekerjaan dan lrogram hilirisasi, kondisi infrastruktur jalan juga dapat mempengafuhi angka kemiskinan
“Dia menanam cabe di hulu sana, mau dibawa ke pasar, tetapi jalannya dari rumah menuju pasar biayanya melebihi harga cabe,” pungkasnya
[ADV/DPRD Kaltim]